Nah! Bukan aku tak pernah mencontek atau nyongkel-nyongkel lembaran kertas di laci meja (ngopek). aku pernah ngelakuin itu semua, tapi ku pikir itu semua sia-sia, toh kita nggak bisa ngukur sampai dimana kemampuan kita, dan nilai kita akan tetap aman-aman aja. ini pembodohan.
Tadi hari pertama Ujian Tengah Semester (UTS) di kampusku. Aku duduk di samping cewek satu semester di atasanku. Dia semester 6. Sebenernya bukan soal umur yang aku permasalahkan, tapi dia juga ku kenal sebagai salah satu anggota Dewan Perwakilan Mahasiswa di kampusku. Untung sewaktu segerombolan mahasiswa melakukan sumpah mahasiswa dalam rangka memperingati hari sumpah pemuda kemarin yang salah satu poinnya adalah berjanji untuk tidak mencontek atau melakukan kecurangan saat ujian ia tidak ada. Jika saja "iya" makin lebar dan puas tertawaku.
Lembar soal dan jawaban dibagikan, pengawas ujian kembali duduk di mejanya. Ia tampak khusyuk melihat lembar soalnya, "barangkali untuk mengecoh pengawas," pikirku. Kondisi kelas semakin kondusif, senyap tak bersuara, pengawas pun mulai percaya dan santai duduk di mejanya. Mungkin itu lah saat-saat yang Ia tunggu, dikeluarkan smartphone miliknya dan di selipkan di balik tumpukan-tumpukan peralatan tulisnya. Ia mulai menskroll keatas dan kebawah, dan menulis beberapa paragraf di lembar jawabannya.
Lalu, siapakah yang ujian ? Diri kita atau smartphonenya ? jawab nya renungkan sendiri.
Menurutku, smartphonenya lah yang ujian, karena pada saat itu lah smartphone benar-benar diuji seberapa tangguh smartphone tersebut untuk browsing data, seberapa tangguh smartphone tersebut menahan dayanya agar tetap hidup karena semalam lupa mencharge akibat keasyikan stalkingin akun gebetan sampai terlelap tidur. hahaha.
Udah dulu deh Kombur malam ini. selamat tidur ...!! Huaaaahhh !
ConversionConversion EmoticonEmoticon