Sapa Dulu Ah...!!

Assalamualaikum 
hay... eeii.. hello
      hehehe
      lama ya aku udah nggak nulis di blog ini, baik cerpennya, puisi, kombur, dan lain-lain. Ya mungkin di karenakan sesuatu kesibukan yang membuat blog ini kembali hampa untuk beberapa saat.
mungkin setelah postingan ini nantinya setiap minggu nya ada beberapa postingan lagi. Amin, hehehe *nggak ada emout nya jadi nggak bisa sok imut.

     Akhir-akhir ini disibukan dengan menjadi tour guide bulan juni kemarin ke pulau banyak, Aceh Singkil, Aceh bersama kawan-kawan yang super "sampah", hahaha. Tak apalah, itu kesenangan sesaat yang berujung pada duka, duka yang perlahan menyelip
kedalam hati, mendalam-mendalam dan melebur dengan keikhlasan dan kerelaan meski air mata lebih dulu membasahi pipi.
     Ya, di akhir bulan juni aku kehilangan seorang yang selalu aku rindu tetapi tak pernah terungkapkan, seseorang yang menyayangiku tanpa pernah mencium pipi atau keningku, seseorang yang menasehatiku dalam tatapan mata yang dalam, senyuman yang lebar, dan pesan singkat yang amat singkat, aku kehilangan seorang Ayah.
    Tak pernah rasanya aku akan di tinggal kan pae (panggilan ayah) secepat ini, 21-tahun bagiku itu amat cepat, tetapi bagi Tuhan mungkin itu sudah lebih dari cukup dan lama Pae tinggal dan menjagaku. aku masih teramat muda, bahkan masih seperti anak-anak. Aku belum memberikannya apa-apa, bahkan gambar rumah yang ia suruh aku menggambarkannya ulang saja belum ku selesaikan, aku ingat itu saat aku masih sekolah dasar dulu, atau ketika pae tak bisa hadir saat pengumuman kelulusan Sekolah Menengah Kejuruan dua tahun lalu, sebenarnya aku hanya ingin memamerkan bahwa aku termasuk nilai terbaik peringkat kedua dia ujian kopetensi jurusan.
    Aku tahu, mungkin dalam benak pikiran Pae aku harus menjadi arsitek atau apalah namanya itu yang penting tidak jauh dengan pembangunan rumah, tetapi aku memilih yang lain, aku memilih menggambar kaligrafi arab ketimbang menggambar gambar rumah yang ia berikan waktu itu, aku lebih memilih "laptop" sampai aku merengek-rengek dan sampai marah padamu saat aku memintanya ketimbang pinsil kayu yang sering kau selipkan di sela kuping di kepalamu.
    Maaf Pae, aku memilih jalan yang berbeda lagi, sampai-sampai kau takut aku tersetrum, kuliah di jurusan elektronika, aku jelaskan lagi, nggak bakal kesetrum Pae kan arus nya nggak besar-besar, beda sama elektro. Mungkin waktu itu Pae lega, tapi tidak ketika bekerja sambil memikirkan biaya kuliahku.
    Apapun keluhanku itu, sekarang aku telah menjadi yatim yang sesekali aku lupa kalau aku sudah menjadi yatim. Pernah saat itu ketika sahur, ketika aku bangun aku malah mencari Pae untuk ku bangunkan. aku harus menjadi orang yang bahagia dan membahagiakan semua keluargaku.

   Eh apa sih kok malah curhat, hehehe...
   Curhat dikit nggak papa lah yaa, biar kalian juga tahu apa yang tengah aku alami.
   Mungkin nanti cerita-cerita tentang kerinduan ku sama Pae (ayah) aku muat di blog ini. Jadi pantengin aja Blog ini ya, kalo merasa isi blog ini bagus dan  ada sesuatu yang dapat di ambil dari isi Blog ini, silahkan share, jika tidak silahkan komen dibawah postingan atau langsung ke email aku yang ada di profil.
   Baik deh, cukup sampe disini dulu kombur malam ini, nantikan postingan-postingan selanjutnya, terimakasih. hehehehe :) :D

Assalamualaikum,
 

Previous
Next Post »
Thanks for your comment