Surtinah



Surtinah,
Ibu muda penjual sayur keliling yang tak pernah tampak lelah pada tangannya
Menyorong gerobak dagangannya,
kaki-kakinya melangkah untuk terus membuat asap dapur membumbung
Ia adalah pendengar setia gosip receh Ibu-ibu mantan pesaingnya dulu,
Pesaing lirikan mata laki-laki lajang yang penuh dengan harapan

Surtinah
Kembang desa yang layu, berharap mekar seperti muda dulu
Jodoh adalah nasib yang membawanya ke akar-akar kebahagiaan dan kekecewaan.

Tono
Penikmat musik rintih ibu-ibu muda penjual badan demi senyum anak-anaknya
Ibu-ibu penyusu orang-orang dewasa;
menggantikan susu bubuk adalah cara alternatif untuk tidak mencampurkan hidangan orang dewasa dengan anak-anak.
Tono,
penganggur sejati
Memikat Surtinah hanya dengan barang-barang sewaan, membuat Surtinah pasrah
"Inilah hidup yang harus aku terima," Surtinah meyakinkan hatinya

***
Kembang desa yang malang memilih bujang hanya karna uang
Surtinah tersenyum malang,
"Ini bukan cobaan atau ujian, ini akibat atas sebab yang ku perbuat," Surtinah masuk dalam lamunan
Bercerai bukanlah pilihan baginya,
Gadis mungilnya sedang bijak-bijaknya
Sementara Tono Suaminya sedang asyik dengan calon madunya
Surtinah,
Kembang malang telah habis madunya
terisap bujang masa mudanya
"Ini sebab yang berakibat," tutup Surtinah sebelum tergilas truk pengangkut kenangan saat Ia merintih layu untuk pertama kalinya.

19 April 2017

Previous
Next Post »
Thanks for your comment