Bagaimana
malam ulang tahunmu, meriah bukan ? Pesta kembang api dimana-mana, sebenarnya
itu akal-akalan Lek Tho, dia menginstruksikan orang-orang melalui bunyi alam untuk
memanjatkan doa dan berpesta kembang api di malam ulang tahunmu, sukses sih,
tapi sebenarnya aku kurang setuju dengan ide Lek Tho untuk perayaan pesta ulang
tahunmu, karena indah kembang api itu membuat bulan cemburu, sama seperti aku,
cemburu melihat lukisan awan yang menceritakan tentang dirimu saat itu.
Sintaku,
Benarkan
kau sudah benar-benar melupakanku ? Melupakan semua kenangan yang telah kita
ciptakan? Awan itu melukiskan semua.
Aku
banyak belajar dari Lek Tho, sampai aku mengerti berbicara dengan alam, aku
bernegosiasi dengan awan untuk memata-mataimu, melukiskan apa yang sedang kau
lakukan di langit. Kadang aku tersenyum sendiri ketika melihat awan melukiskan
tentangmu yang sedang asik membuka lembaran-lembaran foto kenangan kita
disela-sela kesibukan ngantormu, memang sibuk ya menjadi anggota dewan itu!
Sekarang,
Kedekatanku
dengan Lek Tho agak renggang, kami sudah jarang bersama, paling kami mengobrol
lewat bahasa telepati yang Ia ajarkan, sebelum Ia mulai menyibukkan diri. Oya,
kamu harus belajar bahasa itu Sintaku, kapan-kapan ku perkenalkan Lek Tho
denganmu, semoga kau bisa secepatnya meluangkan waktu, kalau kau sudah mahir,
tak perlu kita berkirim surat lagi, aku cukup mendengar kabarmu dari bahasa
telepati yang kau kirimkan.
Pasti
kau bertanya-tanya kenapa tidak aku saja yang mengajarkanmu, maaf Sintaku aku
belum cukup mahir untuk menjadi guru, malah aku ingin banyak belajar lagi
denganmu tentang merasa. Aku pikir indra perasamu lebih peka dari pada aku,
mungkin jika Lek Tho mengajarkanmu bahasa itu, sekali jumpa saja kau sudah
langsung memahami.
Dulu,
Bukannya
kau yang memaki Pak Doyok, iya bapak penjual jasa iklan yang memasangkan iklan
konsumennya di pepohonan itu. Sebenarnya aku kenal dengan Pak Doyok, dia
tetanggaku, kami juga sering bekerja sama perihal usaha periklanannya, tapi aku
diam saja pura-pura tidak kenal, kalau aku mengaku kenal bisa-bisa aku kena
sembur juga sama kamu Sintaku, hihihihi.
Sintaku,
Aku
juga berteman dengan ombak, belum lama sebenarnya aku mengenalnya, tapi kami sudah
begitu akrab. Dia sering menari-nari menghiburku jika aku sedang menunggu
balasan suratmu dari mega senja. Mungkin dia tahu jika aku sedikit tidak
menikmati senja jika tidak menemukan balasan suratmu.
Aku
malah jadi terpikir, untuk memberimu kado ulang tahun untukmu, biar kelihatan
modern, tapi maaf jika nanti kadonya telat datang. Karna ombak sudah bercerita
tentang ketidak tepatan waktunya. Anggap saja itu kejutan yang terlambat tapi
bermakna, heuheuheu.
Kodenya, jika nanti datang anak-anak mengantar sebuah botol bekas minuman keras kekantormu, terim saja,! dan buka tutupnya, intip isinya dengan mata kiri nanti kau akan melihat sesuatu hal yang tak pernah kau lihat sebelumnya. Itu pasti botol yang ku-berikan padamu sebagai kado ulang tahunmu.
Ingat
terima saja !
ConversionConversion EmoticonEmoticon