Stop! Barter Mem** dengan Nilai Pak Dosen!


          My old sister is in danger, My young sister is in danger, My aunty is in danger, My mother is in danger, dan blablablabla. ku ambil potongan lirik dari lagu SIMPONI (Sindikat Musik Penghuni Bumi) Band.
            Pernahkah kita sadari, perempuan-perempuan disekeliling kita sedang dalam bahaya. Adik, kakak, ibu, tante, ataupun perempuan-perempuan lain. Mereka lemah, cepat tak berdayanya. Kekerasan dan pelecehan seksual mengancam setiap langkah mereka. Didepan para hidung belang mereka bisa apa? Menangis, pingsan, ternodai? Aaah kasian.
            Mohon maaf sebelumnya judulku terlalu vulgar biarpun di sensor You know I know lah maksudnya, dan menyebut kata “Dosen” bukan semua dosen yang kumaksud berbuat demikian, mungkin hanya sebagian, atau anda sebagai dosen yang pernah melakukan tindakan diatas? berhentilah sekarang juga, untuk tidak melakukan barter-barter barang itu dengan tulisan huruf “A” dikertas laporan hasil tes kami.
            Ku mulai bahasan barter mem** dari sini.

            Sudah sering ku dengar, banyak mahasiswi-mahasiswi yang rela bermalam dihotel dengan dosen pengajarnya hanya untuk mendapat kata “Lulus” atau sekedar huruf A. Beda lagi masalahnya kalau-kalau perempuannya yang bersedia diajak bermalam dan mendapat imbalan fity yang seimbang, itu ayam kampus namanya. Perempuan tidak benar. Sudah jelas. Bapak juga salah mengapa melakukan hal semacam itu, tak sepantasnyalah seorang seperti Bapak melakukan hal-hal yang demikian.
            Tulisanku ini hanya ekor dari kegeramanku, dengan cerita seorang teman tadi siang. Begini ceritanya.
            Sebut saja dia adalah seorang dosen aktif disalah satu perguruan negeri disini (Medan-maksudnya). Aku kasih bocoran, tempat aku kuliah sekarang! *serem juga nulisnya ini bah. Mulanya ada seorang mahasiswi yang terpaksa nggak bisa ikut ujian, alhasil dia harus ikut ujian susulan, kebetulan, ujian susulannya itu terlaksana tepat diruangan kerja si bapak dosen tadi itu. Kebetulan lagi, ruangan itu lagi sepi, nah lagi asiklah si cewek ini ngisi jawaban soal-soal ujian, tiba-tiba dipeluk dia sama bapak dosen tadi itu, masalahnya lagi dari cerita yang ku dengar, si cewek ini diam aja. Beeuh! Ku ingatkan buat kalian para cewek-cewek kalau ada laki-laki yang pegang-pegang sebagian dari tubuh kalian Dan kalian nggak terima jangan segan-segan buat teriak atau memarahi laki-laki itu, tapi kalau kalian diam aja, yah, kami sebagai laki-laki You Know I Know lah, sama-sama enak pulaknya.
            Ku sambunglah ceritanya ya Laeku. Dipeluk dosen itu lah sicewek ini ya kan, udah habis itu udahlah nggak di peluknya lagi, udah dilepas lah berarti pelukannya tadi. Nah nyambung lagi masalah peluk memeluk ni, ceritanya sicewek ini udah selesailah ngerjai soal-soalnya. Permisilah dia pulang. Pass si cewek ini mau buka pintu, dipeluk lagi dia dari belakang, trus bapak itu ngomong “sering-sering hibur bapak ya!” Beuh FUCK!! (bacanya Puk). Hibur? Hibur apaan? Emang dia wanita penghibur? Gila ni Bapak pikirku. Itu juga dari cerita yang ku dengar.
            Intinya apa? Ku ingatkan sekali lagi, kalau kalian para cewek, nggak rela badan kalian disentuh sama lelaki lain, teriak aja, atau maki yang megang itu, kalau kalian nggak marah Cuma diam aja, yaa hasilnya macem cerita itu, muncul tindakan kedua, kalian masih diam aja? Muncullah nanti yang barter-barter Mem** tadi.
            Siapa pun orangnya, kalau kalian ngga suka sama perlakuannya tegur, marahi, enggak mempan,? tabok aja, tempeleng, lempar, tunjang anunya, selesai. Jangan bilang karena dosen kalian takut, takut nilai kalian jelek,? atau apalah,? beuh, kuliah itu berfikir, bukan menjilat. Camkan itu.
            Terakhir buat kalian para wanita-wanita sholehah nan anggun, waspadalah! Jadikan cerita diatas sebagai pelajaran buat kalian, selalu waspada, kepada siapapun, dari latar pendidikan apapun, dari seberapa hitam keningnya pun, niat jahat dan khilaf akan tetap ada. Buat bapak-bapak dosen yang udah professor ataupun belum professor janganlah barter-barter ama barang itu pak, kasian, kalo memang kepengen kali jangan pala sama anak murid bapak, sama istri bapak aja, kalau istri bapak sudah nggak sedahsyat yang pertama, bisa bapak kawin lagi, dari pada barter-barter kasian aku pak dapat sisa bapak, Tapi kalo dia mau nggak terpaksa enggak papa deng pak, hajar aja! Eh tapi menurutku nggak pantas Pak, yaudahlah macam yang kubilang pertama tadi aja lah!
            Okay sekian dulu KOMBUR malam ini, semoga bermanfaat, jika merasa memang bermanfaar bolehlah kalian bagikan postingan ini keteman-teman kalian lainnya. Ingat disini tidak ada maksud untuk menjatuhkan siapapun, dan menyalahkan siapapun. Terimakasih.

            Medan, 26 November 2015
Previous
Next Post »
Thanks for your comment